Senin, 04 Juli 2011

Bonek Jabodetabek, Deklarasikan Solidaritas Lewat Spanduk 'Dadakan'

Cerita bIstimewaIstimewaerawal, ketika setahun lalu delapan orang remaja asal Jakarta janjian bertemu di stasuin Gambir, Jakarta, dalam rangka hendak menonton kesebelasan sepakbola pujaan mereka, Persebaya, Surabaya, yang tengah bertandang ke kota Bandung untuk berlaga di kota kembang itu, melawan kesebelasan PSMS Medan pada babak playoff.
Bonek begitulah sebutan mereka. Dengan atribut pakaian serba hijau, delapan remaja 'bondho nekat' (akronim bahasa Jawa) yang bahasa Indonesianya 'modal nekat' itu sepakat untuk menggunakan transportasi darat yang sudah mereka sepakati sebelumnya di sebuah situs jejaring social.
Foto: Firmansyah/TNOLFoto: Firmansyah/TNOLTiada diduga, ketika berjalan menyusuri gerbong demi gerbong, mereka bertemu dua orang lain yang juga mengenakan atribut dan asesoris hijau khas Bonek. Suasana seketika berubah, layaknya seorang prajurit yang bertemu dengan rekan-rekannya setelah lama bergerilya di hutan belantara, mereka begitu haru sekaligus bangga.
Setelah berkenalan, ke-10 pemuda tersebut akhirnya sepakat untuk membentuk satu grup atau satu cabang Bonek khusus untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya dengan tujuan menjadi suatu wadah untuk mempererat serta mempermudah komunikasi dan koordinasi antara mereka.
Foto: Firmansyah/TNOLFoto: Firmansyah/TNOL"Begitu turun kereta kita langsung membeli kain panjang dan pilox (cat semprot) dan kita tulis Bonek Jabodetabek, seadanya. Sampai sekarang spanduk itu masih ada dan kita bawa ke mana-mana jika persebaya main di mana saja," ujar Andhi, ketua Bonek Jabodetabek, kepada TNOL.
Seperti diketahui, Bonek adalah suporter pertama di Indonesia yang mentradisikan away supporters (pendukung sepak bola yang mengiringi tim pujannya bertandang ke kota lain) seperti di Eropa. Jadi, jangan heran jika ketika Persebaya bertandang ke wilayah mana pun, Bonek akan selalu ada.
Foto: Firmansyah/TNOLFoto: Firmansyah/TNOLSebelumnya, para fans fanatik asal Jakarta dan sekitarnya itu mengadopsi nama Bonek Batavia sebagai slogan komunitas mereka, namun setelah dirundingkan bersama, mereka kembali memilih nama Bonek Jabodetabek karena anggotanya juga banyak yang berasal dari pinggiran Jakarta seperti Bekasi, Bogor dan Tangerang.
"Saat ini anggota kita ada 227 orang, yang terdaftar di facebook, dan masih ada sekitar 400-an lagi yang belum di approve, karena takut kebanyakan orang luar yang cuma ikut-ikutan, jadi, kita meng-approve sesuai rekomendasi kawan-kawan saja. Pokoknya, biar sedikit asal solid," tegas Andhi.
Foto:  Firmansyah/TNOLFoto: Firmansyah/TNOLAwalnya, mereka sering kongkow-kongkow di kawasan silang Monas. Namun keberadaan mereka tercium oleh pihak-pihak yang tidak menginginkan kehadiran mereka. Maka kemudian, mereka memutuskan untuk lebih fleksibel menentukan tempat berkumpul, guna menghindari 'gesekan-gesekan' yang tidak diinginkan.
"Kalau di Jakarta, bukannya kita gak mau pakai atribut, bukan juga kita takut, tapi kita tidak ingin memancing kerusuhan, kita hanya ingin menunjukkan bahwa seorang Bonek itu berprilaku santun," tambah Andi.
Salah satu keuntungan dengan adanya wadah atau komunitas ini adalah; ketika Persebaya bertandang ke Jakarta, maka koordinator wilayah seperti Bonek Jabodetabek dapat mengkoordinir segala sesuatu yang diperlukan demi menjamin kelancaran, keamanan, dan ketertiban para Bonek yang datang dari wilayah lain.
Meski di Ibukota, Hijau tetap Hijau!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar