What we have to do is deliver to people the
best and freshest most relevant information possible. We think of
Twitter as it’s not a social network, but it’s an information network.
It tells people what they care about as it is happening in the world.
-Evan Williams-
-Evan Williams-
Dalam dunia internet ekarang kelihatannya adalah
masa keemasan dari situs-situs jejaring sosial. Fenomena Facebook yang
sangat digemari (terutama di Indonesia) menjadikan sebagai suatu
fenomena teknologi, social dan bisnis yang menarik. Selain Facebook,
adalah Twitter yang juga mengalami kenaikan pamor diantara para pengguna internet.
Twitter sebetulnya lebih tepat jika disebut sebagai situs micro-blogging dari pada situs pertemanan/jejaring sosial. Melalui Twitter orang dapat saling berbagi pesan ataupun informasi dalam bentuk 140 karakter. Karena hanya memiliki 140 karakter terkadang Twitter suka disebut sebagai “sms internet”.
Simple tapi powerful, mungkin itu kesan yang bisa
terlihat dari Twitter. Bagi para pengguna yang tidak memiliki waktu
banyak atau tidak ingin wara-wiri surfing dalam situs pertemanan,
Twitter menyediakan cara berinteraksi yang simple tapi efisien.
Twitter masuk ke dalam 50 situs yang paling sering dikunjungi . Didirikan pertama kali oleh Jack Dorsey, dari perusahaan
podcasting Odeo. Idenya sebetulnya cukup sederhana, mengkombinasikan
SMS dengan situs jejaring sosial. Inspirasi dasar Twitter muncul dari
SMS group messaging service TXTMob.
Awalnya layanan ini diberi nama “twttr”,
terinspirasi dari nama situs sharing foto Flickr. Dan layanan ini
awalnya juga hanya terbatas digunakan dalam internal perusahaan Odeo
saja.
Juli 2006 layanan ini mulai diluncurkan untuk
public dengan nama “Twitter”. Nama layanan situs tersebut diperkuat
dengan logo burung dan arti nama “Twitter” sendiri yang artinya ; kicau
burung. Saat peluncuran pertama kali Twitter sudah memiliki
brand, nama serta identitas yang jelas, padahal pendirinya belum tahu
akan seperti apa model bisnis layanan ini.
Oktober 2006, Jack Dorsey menggandeng Biz Stone,
Evan Williams membentuk Obvious Corp untuk membeli asset Odeo serta
Twitter. Selanjutnya Odeo dan Twitter menjadi perusahaan yang terpisah.
Untuk sumber dana dari Twitter sendiri didukung oleh perusahaan modal
ventura (yang umum sering mendanai perusahaan start up yang potensial)
seperti ; Benchmark Capital, Institusional Venture Partners, Union
Square Ventures. Proses pendanaan Twitter ini menjunjukkan bahwa dalam
bisnis teknologi internet seringkali suatu model bisnis awal memerlukan
“suntikan dana” yang kuat. Karena belum tahu kapan model bisnis ini akan
mulai menghasilkan. Sehingga perencanaan keuangan yang kuat mutlak
diperlukan agar bisa survive dan menghasilkan cashflow positif.
Tipping point (meminjam judul buku Malcolm
Gladwell) dari Twitter muncul pada saat festival music dan film South by
SouthWest Festival di Austin Texas 2007. Pihak Twitter dengan cerdik
memasang dua layar televisi raksasa untuk menayangkan secara live,
pesan-pesan Twitter. Akirnya Twitter mendapat pemberitaan yang positif
setelah event tersebut dan angka Tweet melonjak dari 20.000 menjadi
60.000. Dan sampai tahun 2009 jumlah pengguna Twitter terus tumbuh
sampai 1382%/ bulan, fantastik. Pelajaran untuk hal ini, bagi para
pelaku bisnis, terutama bisnis start-up harus cerdas memanfaatkan
momentum untuk mendapatkan pemberitaan positif mengenai produknya,
istilah kerennya “tipping point”. Bukan suatu hal yang tidak mungkin
setelah ‘tipping point” akan terjadi pertumbuhan yang eksponensial.
Twitter terus berkembang menjadi situs
micro-blogging dan menjadi media alternatif yang menarik ditengah hiruk
pikuknya situs-situs jejaring sosial, dijaman Internet Web 2.0. Twitter
tahun 2009 menambahkan kolom pencari (search bar), popular topics yang
kemudian menjadi trending topics. Inovasi ini telah menempatkan Twitter
menjadi salah satu mesin pencari (search engine) yang khas dan unik.
Mencari sesuatu berdasarkan topik-topik yang menjadi tema tweet para
“Tweeps”.
Suatu bentuk pencarian yang real-time dan lebih human mind-oriented.
Twitter juga menambahkan fitur “Twitter List” yang memungkinkan kita
mengikuti dan membalas daftar authors, bukan hanya sekadar mem-follow
autor individu.
Inovasi-inovasi Twitter tersebut berbuah manis, pada awal tahun 2010, Google dan Microsoft membayar puluhan juta dollar untuk memasukkan hasil pencarian Twitter kedalam hasil pencarian search engine Google dan Bing (milik Microsoft).
Ini adalah bukti Twitter mulai memiliki model
bisnis yang potensial. Pesan moralnya adalah jangan pernah berpuas diri,
pahami potensi kebutuhan pelanggan anda, lakukan perbaikan dan
terobosan teru menerus. “Understand your costumers and revolve continuously , good is the enemy of the Great”.
Google sebagai pemain besar teknologi internet
telah melaunching Google Buzz, sebagai bentuk media sosial Google. Buzz
ini terintegrasi dengan layanan Google Mail. Dan Buzz ini bisa jadi
sebagai pesaing terbesar Twitter.
Mampukah Twitter bertahan ?
Tapi yang jelas Twitter selama ini mampu memberikan layanan teknologi media
sosial yang mampu menarik banyak pengguna, mulai dari individu sampai
korporasi besar. Twitter mampu berperan sebagai media sosial alternatif
yang menciptakan gaung tersendiri di era Web 2.0.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar